Saturday, July 24, 2010

Paku Dari Penyaliban Yesus Kristus Ditemukan Kembali - Benarkah?

Sebuah paku dari masa sekitar penyaliban Yesus ditemukan di sebuah benteng terpencil yang diyakini merupakan tempat yang pernah ditinggali Knights Templar (Para Kesatria Suci). Paku sepanjang empat inci itu diduga merupakan satu dari ribuan paku yang digunakan dalam penyaliban pada masa Kekaisaran Roma. Para ahli arkeologi yakin bahwa paku itu berasal dari abad pertama atau kedua Masehi.

Kematian Adolf Hitler Yang Misterius - Benarkah Dia Meninggal di Indonesia?

Kematianya masih dipertanyakan dan diperbincangkan hingga kini. Adolf Hitler, salah satu oknum paling kejam di dunia yang berasal dari Jerman. Konon, kematian sang diktator ini masih misterius. Konon juga bahwa dia diduga meninggal di Indonesia. Benarkah berita itu?

Intermezzo: Gambar-Gambar Ajaib di Mata Manusia

Kali ini coba tebak, apa yang akan saya posting? Ya, kali ini Paradox akan memposting tentang gambar-gambar ajaib. Hah.. Gambar Ajaib?? Yang benar saja..?!?

Tuesday, July 20, 2010

Legenda Monster Terbang Berkepala Kuda, Jersey Devil Dari Pine Barrens

Makhluk misterius berkepala seperti kuda dengan dua buah sayap yang besar menyertainya. Itulah Jersey Devil yang telah membawa teror dan ketakutan selama lebih dari 250 tahun. Walaupun identitasnya masih begitu misterius, namun banyak aspek yang menyangkut tentang legenda monster ini membuat para skeptis terpaksa harus mengakui adanya unsur kebenaran di dalamnya, seperti penampakan yang dilaporkan oleh lebih dari 1.000 orang di 30 kota pada tahun 1909.

Menguak Pesan Tersembunyi Pada Crop Circle di Stonehenge, Inggris, 09 Mei 2010

Kemunculan daripada Crop Circle memang sangat misterius di mata kita. Tentu kita akan berpikir begitu, sebab tidaklah mungkin manusia bisa membuat pola-pola yang rumit dan sempurna sesuai dengan skala atau pun perbandingan geometri yang akurat luar biasa seperti itu. Bahkan dalam semalam. Sungguh menakjubkan.

Sunday, July 18, 2010

Tiga Crop Circle Muncul Di Inggris Dalam Satu Minggu

Tiga Crop Circle dengan pola luar biasa muncul di Inggris hanya dalam waktu satu minggu. Pola Yin Yang, Ubur-ubur dan Capung. Ya, sebuah karya yang sangat luar biasa.

Pola Crop Circle Paling Rumit Di Inggris Terpecahkan!

Sebuah lingkaran ladang gandum (Crop Circle) yang muncul di pinggiran kota Wroughton, Wiltshire di Inggris telah lama membuat para peneliti menghabiskan waktu untuk menyingkap misterinya. Namun kali ini, pola crop circle yang paling rumit di Inggris itu telah dipecahkan oleh seorang ahli astrofisika. entah siapa yang membuatnya, yang jelas pembuatnya mengerti matematika dengan baik.

Misteri Monster Danau Cameron

Danau Cameron adalah sebuah danau populer yang berlokasi di British Columbia, Kanada. Luasnya sekitar 4,5 km2 dan dalamnya sekitar 70 meter. Di dalam danau tersebut hidup berbagai jenis ikan seperti salmon dan trout. Danau ini tidak membeku ketika musim dingin dan di danau ini pula para turis dan penduduk sekitar melaporkan adanya makhluk misterius yang kadang terlihat muncul ke permukaan.

Tidak seperti rekannya Nessie dari Lochness, monster danau Cameron adalah makhluk yang relatif baru dalam dunia Cryptozoology. Penampakan Nessie sudah tercatat sejak abad ke-6, namun monster danau Cameron baru muncul ke permukaan pada tahun 2004.

Pada waktu itu seorang wanita dan ayahnya yang sedang menyetir mobil di samping danau dan mereka mengaku melihat makhluk panjang berwarna hitam sedang berenang di danau itu. Namun laporan penampakan itu tidak terlalu diingat oleh publik hingga penampakan lainnya dilaporkan pada tanggal 30 Juli 2007.

Saat itu Bridgette Horvath sedang menyetir mobilnya ketika ia menyaksikan gejolak air yang mencurigakan di danau. Ia tidak melihat ada perahu di danau. Jadi pastilah gejolak itu ditimbulkan oleh sesuatu di dalam air.

Horvath menepikan mobilnya dan berjalan mendekati danau dengan kamera ditangannya. Kemudian, ia kembali melihat gejolak di air. Tanpa membuang waktu, Horvath segera memotretnya.

"Bentuknya seperti ular", katanya.

"Objek itu bukan batang kayu, juga bukan ombak karena tidak ada kapal saat itu. Bahkan engkau bisa melihat sesuatu seperti seekor ikan besar, objek itu sesuatu yang hidup", sambungnya lagi.

Foto yang diambil Horvath segera menghiasi headline-headline di berbagai media dunia. Sejak saat itu, makhluk misterius danau Cameron mendapat sebuah nama, Cammy.


Sekarang komunitas Cryptozoology mulai menaruh perhatian terhadap danau Cameron.

John Kirk, pendiri dari British Columbia Scientific Cryptozoology Club mengatakan bahwa organisasinya telah mulai mengkatalogkan laporan-laporan penampakan danau Cameron yang masuk sejak tahun 2004 yang lalu.

"Saya tidak siap untuk mengatakan apa yang ada di danau itu, namun memang ada sesuatu di dalam danau itu dan yang pasti berukuran besar, lebih besar dibanding ikan trout atau ikan danau lainnya", kata Kirk.

Menurut Kirk, British Columbia memiliki legenda monster danau lebih banyak dibanding daerah lainnya di dunia. Paling tidak 39 danau di propinsi itu dipercaya didiami oleh makhluk misterius tidak dikenal.

Kirk lalu membentuk sebuah tim dan mulai mengadakan ekspedisi yang dilakukan pada tanggal 19 September 2009. Dengan sebuah kapal yang diperlengkapi sonar, mereka menyusuri danau Cameron dan meneliti data sonar satu persatu.

Ketika mereka sampai pada sebuah lokasi yang bernama Angel Rock, sonar menangkap sebuah objek raksasa diantara kumpulan ikan-ikan di kedalaman 18 meter dan hanya berjarak 25 meter dari pantai. Namun mereka tidak dapat memastikan identitas objek tersebut.

Sayang, penyelidikan mereka terpaksa dihentikan lebih awal karena Kirk kehilangan kamera bawah airnya setelah talinya terpotong baling-baling kapal.

"Sangat tidak biasa ada sesuatu berukuran begitu besar di danau Cameron. Jadi kami sangat antusias dan berencana untuk kembali tahun depan", kata Kirk.

Menurut Kirk, monster danau Cameron mungkin saja merupakan makhluk yang telah kita kenal sebelumnya seperti belut raksasa atau ikan sturgeon yang berukuran besar. Belut raksasa diketahui bisa mencapai panjang 4 meter.

Namun menurut pendapat beberapa Cryptozoologyst lainnya, ada kemungkinan Cammy adalah seekor Cadborosaurus. Kirk tidak menolak kemungkinan ini. Cadborosaurus adalah seekor makhluk misterius berbentuk ular laut yang secara tidak resmi menjadi maskot turisme wilayah Victoria.

Pada tahun 1937, seorang nelayan menemukan bangkai seekor Cadborosaurus di dalam perut seekor Paus di teluk Cadboro di Victoria.


Bentuk makhluk ini menyerupai seekor ular dengan punuk-punuk kecil di punggung dan kepala menyerupai kuda. Di bagian depan badannya terdapat sepasang sirip kecil. Sedangkan ekornya memiliki bentuk seperti kipas yang dipercaya untuk mempermudahnya berenang.

Selama 200 tahun terakhir, ada sekitar 300 laporan penampakan Cadborosaurus di wilayah British Columbia. Ogopogo di danau Okanagan juga dicurigai sebagai Cadborosaurus.

Apakah seekor Cadborosaurus tersesat ke danau Cameron?

Memang sepertinya terlalu dini untuk menyimpulkan mengenai identitas monster danau Cameron. Ada beberapa pertanyaan yang masih menggantung di benak para Cryptozoologyst, seperti mengapa penampakan pertama baru terjadi pada tahun 2004? Apakah makhluk itu baru bermigrasi dari danau lainnya? Atau apakah para saksi hanya salah menginterpretasikan penampakan itu?

Sepertinya kita harus menunggu ekspedisi Kirk tahun depan.


Cordell Hull dan Alien Di Capitol Building

Beberapa tahun sebelum euphoria alien dimulai di Roswell, ada sebuah kisah misterius mengenai alien di Amerika Serikat. Dan kisah ini jelas merupakan salah satu teka-teki paling membingungkan dalam sejarah UFO.

Jika kita menyaksikan program televisi yang menceritakan soal fenomena UFO dan alien, mungkin kita juga sudah pernah menyaksikan foto-foto "alien" yang beredar. Dan tahukah kalian bahwa semua euphoria itu berasal dari sebuah tempat terpencil di New Mexico yang bernama Roswell. Banyak orang yang percaya bahwa pada tahun 1947, sebuah UFO dengan empat alien yang sudah menjadi mayat ditemukan oleh pemerintah Amerika di tempat itu. Pada tahun-tahun berikutnya beredar foto-foto "mayat alien" yang disebut berasal dari Roswell.

Namun, ada sebuah kisah yang cukup aneh mengenai alien yang mungkin belum kalian ketahui. Kisah ini bermula sebelum euphoria Roswell dimulai dan diceritakan oleh seorang pria bernama Cordell Hull.

Mungkin kalian belum pernah mendengar nama ini. Namun Cordell Hull bukan orang sembarangan. Ia adalah menteri luar negeri era presiden Franklin D Roosevelt dan jabatan itu diembannya selama 11 tahun. Bukan itu saja, ia juga penerima nobel perdamaian tahun 1945 karena dianggap berjasa dalam pembentukan PBB. Presiden Roosevelt sering menyebut pria ini sebagai "Bapa PBB.

Pada tahun 1939, Mr Hull memutuskan untuk memberikan sebuah kejutan bagi sepupunya, pendeta Turner Hamilton Holt. Ia mengajak Pendeta Holt ke sebuah sub-basement (lantai di bawah basement utama) di US Capitol Building. Capitol Building adalah bangunan yang menjadi markas para wakil rakyat Amerika Serikat yang dibangun pada tahun 1793.

Sesampai di ruang sub-basement, Mr Hull menunjukkan sesuatu yang membuat pendeta Holt sangat terkejut. Sebelumnya Mr Hull telah meminta pendeta Holt untuk bersumpah agar tidak menceritakan apa yang dilihatnya kepada orang lain.

Di ruang bawah tanah itu, Mr Hull menunjukkan sebuah ruangan dimana di dalamnya terdapat empat kontainer dari kaca yang bisa memuat seorang anak kecil. Di dalam masing-masing kontainer tersebut terdapat empat makhluk aneh yang mengerikan. Makhluk itu memiliki tubuh seperti manusia namun berukuran seperti anak kecil dan mereka mengapung di dalam cairan yang memenuhi kontainer tersebut. Pendeta Holt terpana dengan pemandangan aneh yang dilihatnya.

Bukan itu saja, Mr Hull lalu membawa pendeta Holt berjalan lagi ke sebuah sudut tidak jauh dari kontainer-kontainer kaca tersebut. Di situ terdapat sebuah benda besar berbentuk piringan yang sepertinya telah hancur berantakan.

Lalu, setelah memperlihatkan semua itu, Mr Hull mengingatkan pendeta Holt sekali lagi agar tidak menceritakan apa yang dilihatnya untuk mencegah kepanikan massal.

Pendeta Turner menyimpan rahasia ini selama beberapa lama hingga akhirnya ia memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada keluarganya. Ia tidak ingin rahasia ini lenyap seiring dengan kematiannya. Namun, pendeta Holt meminta keluarganya untuk tidak menceritakan peristiwa ini hingga ia dan Cordell Hull meninggal dunia.

Setelah Cordell Hull dan Pendeta Holt meninggal dunia, Lucille Andrew, salah satu putri pendeta Holt mengirim surat kepada pusat peneliti UFO ternama pada tahun 1999. Dan kisah ini pun menyebar luas ke publik.

Dalam banyak kasus penampakan alien atau UFO, kredibiltas saksi adalah kuncinya. Dalam kasus Cordell Hull, hal ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Pasalnya, Mr Hull memiliki kredibilitas dan reputasi yang tidak diragukan lagi. Sedangkan Pendeta Holt, dikenal sebagai seorang pendeta, penulis buku dan tokoh masyarakat yang jujur.

Mr Hull sepertinya tidak punya motif untuk menipu sepupunya, dan pendeta Holt sepertinya tidak punya niat untuk menipu keluarganya. Bahkan ketika kisah ini dikonfirmasi ke kurator Capitol Building, kurator itu mengakui bahwa di gedung itu memang ada sub-basement.

Apakah kalian berpikir bahwa ini adalah sebuah kebohongan semata? Apakah Cordell Hull telah menciptakan lelucon terbesar dalam sejarah UFO? Atau Lucille Andrew yang memutuskan untuk membuat April Mop versi terbaru? Tidak ada yang tahu pasti.


Kisah Richard Parker - Premonition atau Kebetulan Yang Luar Biasa?

Premonition berarti firasat akan terjadinya sesuatu. Kadang, istilah ini juga disamakan dengan Precognition. Kali ini, saya akan memposting salah satu contoh peristiwa Premonition. Ini adalah kisah singkat mengenai seorang pemuda bernama Richard Parker.

Orang yang percaya dengan hal-hal supranatural akan menyebutnya premonition. Tetapi, mereka yang skeptis akan menyebutnya kebetulan, walaupun kebetulan itu sangat luar biasa. Apakah kisah di bawah ini merupakan contoh dari premonition ataukah hanya sekedar kebetulan, kalianlah yang menentukan.

Pada tahun 1838, Edgar Allan Poe, seorang master dalam novel misteri dan horor menerbitkan sebuah novel yang berjudul The Narrative of Arthur Gordon Pym of Nantucket. Novel ini mendapatkan banyak kritikan dan dianggap sebagai buku yang tidak bermutu. Saking banyaknya kritikan, Poe sendiri akhirnya setuju dengan para kritikus dan menyebut novelnya sendiri dengan kalimat "a very silly book".

Tokoh utama dalam novel tersebut bernama Arthur Gordon Pym yang berlayar bersama rekan-rekannya dengan sebuah kapal penangkap ikan paus bernama Grampus.

Suatu hari terjadi pemberontakan di dalam kapal dimana sebagian besar awak dibunuh. Pym bersama dua rekannya bernama Dirk Peters dan Augustus yang tidak ikut dibantai lalu menyusun rencana untuk merebut kembali kapal tersebut.

Usaha mereka berhasil. Sekarang mereka bertiga adalah pemimpin kapal Grampus. Para pemberontak yang ditaklukkan kemudian dibunuh atau dilempar kelaut.


Namun, mereka memutuskan untuk mengampuni satu orang yang bernama Richard Parker supaya bisa membantu mereka di atas kapal.

Setelah berlayar beberapa lama, persediaan makanan dan air mulai habis. Dalam beberapa hari, mereka mulai menderita kelaparan dan kehausan. Lalu, empat orang ini mengambil sebuah keputusan yang mengerikan.

Salah seorang dari mereka harus dikorbankan! Tentu saja, yang dimaksud dengan dikorbankan adalah dibunuh untuk dimakan.

Jadi, mereka mengadakan undian, dan hasilnya menunjukkan kalau Richard Parker harus mati.

Lalu, mereka bertiga membunuh Richard yang malang dan bertahan hidup dengan memakan dagingnya.

Nah, ada sesuatu yang menarik dari novel ini. Poe mengklaim kalau novel ini terinsipirasi oleh peristiwa-peristiwa nyata.

Klaim ini ternyata tidak salah sepenuhnya, tetapi masalahnya adalah, peristiwa yang sesungguhnya baru terjadi hampir setengah abad kemudian.

Pada tahun 1884, sebuah kapal bernama Mignonette berlayar dari pelabuhan Southampton menuju Australia. Kapal itu dipimpin oleh kapten Tom Dudley dengan dua awak senior bersama seorang remaja yang baru berusia 17 tahun yang diperbantukan sebagai Cabin Boy.

 Kapten Tom Dudley

Ketika mereka telah berada di lautan lepas, badai Atlantik selatan menghantam. Tidak ada kapal yang lewat dan mereka berada 1.600 mil jauhnya dari daratan. Sebuah ombak besar datang dan segera menenggelamkan Mignonette.

Empat penumpangnya berhasil lolos dengan menggunakan sebuah sekoci. Sayangnya, mereka tidak berhasil membawa persediaan makanan dan air yang cukup selain dua kaleng kecil lobak.

Selama sembilan belas hari berikutnya, mereka mengapung dengan memakan lobak itu bersama-sama. Namun, tidak butuh waktu lama sebelum keputusasaan menjalar. Sang remaja yang kehausan malah meminum air laut yang menyebabkannya kehilangan kesadaran.

Melihat peristiwa ini, kapten Dudley kemudian membicarakan sebuah ide bersama rekan-rekan lainnya. Sesuatu harus dilakukan untuk mempertahankan hidup.

Ya, seseorang harus dikorbankan untuk menjadi makanan bagi yang lain. Jadi, kapten Dudley mengusulkan untuk segera mengadakan undian.

Sekonyong-konyong, sebuah pikiran merasuk ke dalam benaknya. Sepertinya, ada ide yang lebih baik ketimbang mengadakan undian. Kapten melihat ke arah remaja yang tergeletak tanpa sadar dan mengajak kedua rekannya untuk membunuh remaja itu.

Dua rekannya yang lain menganggap itu bukan ide yang baik, namun, kelaparan, kehausan dan keinginan untuk bertahan hidup menyingkirkan semua keraguan di kepala mereka.

Kemudian, mereka bertiga berlutut dan berdoa. Kapten Dudley menyentuh pundak remaja itu dan berkata, “Anakku, waktumu telah tiba”.

Lalu, mereka membunuhnya dan mulai memakan mayatnya.

Dengan memakan mayat itu, mereka berhasil bertahan hidup hingga 35 hari berikutnya sampai mereka diselamatkan oleh sebuah kapal lain yang lewat.

Ironisnya, nama kapal yang menyelamatkan mereka adalah SS Montezuma, yang diambil dari nama seorang raja Aztec yang kanibal. Sepertinya, Kanibalisme telah menyelamatkan mereka sebanyak dua kali.

Sesudah diselamatkan, mereka bertiga mengakui perbuatannya dan pengadilan Victoria menjatuhkan hukuman enam bulan kerja paksa.

Sampai sini, kalian akan berpikir, memang ada kesamaan, tetapi tidak terlalu luar biasa sehingga bisa saja disebut sebagai sebuah kebetulan.

Benar, sampai disini, cerita ini biasa saja, walaupun memiliki kesamaan cukup menakjubkan dengan kisah dalam novel Poe. Tetapi yang membuatnya menjadi lebih aneh adalah, nama remaja yang dibunuh dan dimakan oleh kapten Dudley dan rekan-rekannya adalah Richard Parker!

Sama dengan nama awak kapal yang dibunuh dan dimakan di novel Poe! Seakan-akan, Poe mengalami premonition yang kemudian dituangkan ke dalam novelnya.

Jika semua ini hanyalah sebuah kebetulan, menurut kalian, berapakah persentase kemungkinan terjadinya kebetulan ini? Hmm, terlalu kebetulan, bahkan untuk sebuah kebetulan!

Seperti yang saya katakan, penjelasan untuk peristiwa ini sangat tergantung dengan apa yang kalian percayai.

Kapten Tom Dudley menjalani hidup dengan rasa malu hingga akhir hayatnya. Penduduk lokal mengenalnya dengan sebutan Cannibal Tom.

Walaupun sisa-sisa tubuh Richard Parker dibuang ke laut oleh ketiga rekannya, sebuah nisan dibangun untuknya di Woolston, Southampton. Konon, kapten Dudley telah membayar satu keluarga lokal untuk merawat nisan tersebut.


Ini yang tertulis di atasnya :

To the memory of Richard Parker Aged 17 who died at sea July 25th 1884 after nineteen days dreadful suffering in the open boat in the tropics having been wrecked in the yacht Mignonette

Though He slay me yet I trust in Him.

JOB 13:15

Lord, lay not this sin to their charge

ACTS 11.60

Oarfish - Monster Laut Yang Legendaris

Pada masa lampau, ketika mobil dan pesawat terbang belum ada, para pengelana menjelajahi dunia ini dengan kapal laut. Dan sejak saat itu muncullah legenda monster-monster laut yang luar biasa. Apakah monster-monster ini benar-benar ada? Ataukah hanya khayalan para pelaut yang sedang mabuk? Walaupun sains belum bisa menentukan secara pasti identitas monster-monster tersebut, tapi paling tidak ada beberapa tersangka utama yang bisa dipertimbangkan. Ini salah satunya, Regalecus Glesne atau Oarfish.

Jika kalian melihat fotonya, saya rasa kalian tidak akan heran melihat makhluk ini sering disangka sebagai monster atau ular laut.


Ikan ini termasuk ke dalam kategori langka dan sangat jarang terlihat. Saking langkanya sehingga ikan ini tidak pernah tertangkap kamera dalam keadaan hidup hingga tahun 2001.

Ia termasuk ke dalam family Regalecidae yang memiliki empat spesies. Salah satu spesies, Regalecus Glesne, yang sedang kita bicarakan ini, pernah masuk ke dalam Guinnes Book of World Record karena pernah ditemukan seekor yang hidup dengan panjang tubuh hingga 11 meter.


Makanannya adalah plankton dan makhluk-makhluk laut kecil lainnya. Ia mampu hidup hingga kedalaman 1.000 meter. Anehnya, ikan ini tidak memiliki sisik. Tubuhnya hanya diselimuti oleh semacam membran yang disebut guanine.

Ikan ini memiliki sirip tunggal berwarna merah dan termasuk ikan yang penyendiri. Namun ketika ikan ini sedang sakit atau sekarat, sepertinya sang penyendiri ini tidak ingin mati dalam kesepian. Jadi ia naik ke atas permukaan laut dan bertahan disitu hingga mati. Mungkin untuk menarik perhatian para pelaut, atau hanya ingin memandang matahari untuk terakhir kalinya.



Para pelaut masa lampau mungkin telah melihat ikan ini di permukaan dan mempersepsikannya sebagai monster laut. Misalnya, pada tahun 1860, ketika seekor Oarfish sepanjang 5 meter terdampar di Pantai Bermuda, para penduduk segera mengkaitkannya dengan monster laut yang legendaris.


Walaupun sains sudah bisa membuka tabir ikan langka ini, tapi saya rasa, setiap orang yang baru pertama kali melihat ikan ini akan takjub, sama seperti ketika saya melihatnya untuk pertama kali.


Friday, July 16, 2010

Legenda Mermaid dan Merman

Salah satu misteri terbesar di dalam dunia Cryptozoology adalah makhluk setengah manusia setengah ikan yang disebut Mermaid atau putri duyung. Karena karakternya yang aneh, makhluk ini kemudian lebih sering dikaitkan dengan hal mistis ketimbang sains.

Mermaid adalah sebuah istilah yang diberikan kepada makhluk air yang memiliki tubuh dari pinggang ke atas seperti perempuan sedangkan pinggang ke bawah seperti seekor ikan. Walaupun kita hanya pernah mendengar makhluk ini dari sekumpulan dongeng, keberadaan makhluk ini bisa dilacak di dalam literatur hingga 2.000 tahun yang lalu.

Kata Mermaid berasal dari kata Mere yang berarti Laut (dalam bahasa Inggris kuno) dan kata Maid yang berarti perempuan. Jadi, makhluk yang disebut sebagai Mermaid adalah makhluk setengah manusia setengah ikan yang berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang berjenis kelamin pria disebut Merman.

Dalam dongeng, makhluk ini disebut suka duduk di atas batu di dekat pantai, bernyanyi, memegangi cermin sambil mengagumi kecantikannya sendiri. Nyanyiannya disebut mengandung kekuatan mistis sehingga manusia yang mendengarnya akan terpesona hingga tewas karena tenggelam.

Di Cornwall, Inggris, ada sebuah batu yang disebut sebagai batu Mermaid karena seekor Mermaid disebut pernah duduk di atas batu itu dan bernyanyi hingga menyebabkan seorang nelayan lokal bernama Matthew Trawella tewas karenanya.

Mermaid dalam kebudayaan bangsa-bangsa
Kisah pertama mengenai makhluk ini bisa dilacak hingga tahun 1.000 SM di mitologi Assyria. Dewi Atargatis, ibu dari ratu Semiramis, disebut jatuh cinta kepada seorang gembala dari kalangan manusia yang fana. Suatu hari, tanpa sengaja, sang dewi membunuh gembala itu.

Karena sedih, Atargatis mencoba bunuh diri dengan terjun ke danau untuk mengambil rupa seekor ikan. Tetapi, sang danau menolak untuk menyembunyikan kecantikan yang dimiliki sang dewi. Jadi ia hanya mengubahnya menjadi ikan dari pinggang ke bawah.

Kisah dari Assyria ini mungkin menjadi dasar munculnya legenda mengenai mermaid di seluruh dunia.

Dalam bukunya yang berjudul Curious Myths of the Middle Ages yang terbit tahun 1884, ahli kisah rakyat bernama S. Baring Gould percaya kalau kisah mermaid dan merman bermula dari kisah dewa atau dewi setengah ikan di agama-agama purba.

Dewa Oannes dari Khaldea dan Dewa Dagon dari Filistin memiliki rupa seperti Mermaid. Dewa Coxcox dan Teocipactli dari Mexico juga memiliki rupa setengah ikan. Legenda Indian Amerika bahkan menyebutkan kalau mereka dibawa keluar dari Asia oleh manusia ikan. Dari semuanya, mungkin yang paling terkenal adalah dewa Triton dan Dewi Siren dalam legenda Yunani kuno yang juga memiliki tubuh setengah ikan.

Selain Eropa dan Timur tengah, kisah mengenai makhluk ini juga bisa dijumpai di mitologi di berbagai negara di Afrika dan Asia.

Di Afrika, makhluk serupa Mermaid disebut Mami Wata yang dipercaya dapat menyembuhkan orang sakit dan membawa keberuntungan bagi mereka yang mengikutinya.

Dugong dan Manatee
Kebanyakan peneliti tentu saja menganggap keberadaan makhluk-makhluk seperti Mermaid sebagai hoax. Sebagian lain menganggapnya sebagai salah identifikasi. Tersangkanya yang paling utama adalah hewan yang masuk ke dalam golongan Sirenian, makhluk air herbivora yang berdiam di sungai dan laut.

Dua makhluk yang tergolong ke dalam Sirenian diantaranya adalah Dugong dan Manatee. Kedua makhluk ini memiliki adaptasi yang luar biasa di dalam laut. Walaupun terlihat gemuk, namun dalam beberapa pose, makhluk ini bisa dikira sebagai Mermaid. Misalnya, ketika mereka menyusui bayi, mereka akan menggendongnya di dada sehingga bisa dikira sebagai dada seorang wanita oleh para saksi yang menyaksikannya dari kejauhan.

Dugong

Manatee

Walaupun sepertinya banyak yang sepakat dengan identitas Manatee atau Dugong sebagai Mermaid, namun, ketika kita meneliti catatan sejarah, kita bisa menemukan berbagai kesaksian yang sepertinya mengkonfirmasi perjumpaan dengan makhluk yang benar-benar serupa mermaid atau merman (bukan Dugong atau Manatee).

Penampakan Mermaid dalam sejarah
Pada tahun 558 Masehi, disebutkan kalau seekor Mermaid berhasil ditangkap oleh seorang nelayan di Irlandia. Mermaid itu kemudian dibawa ke desa dan dibaptis oleh para penduduk. Tidak lama kemudian, makhluk itu mati.

Lalu, seorang biarawan bernama Ralph Coggeshall pernah menceritakan kalau seekor Merman pernah ditangkap oleh para nelayan di Suffolk pada tahun 1187. Makhluk itu tidak dapat berbicara dan segera dibawa ke desa untuk diperiksa. Bahkan setelah disiksa, makhluk itu masih tidak menunjukkan tanda-tanda kalau ia bisa berbicara. Merman tersebut kemudian dipenjara untuk beberapa lama di kastil Orford. Namun ketika penduduk desa hendak memandikannya di laut, ia berhasil melarikan diri.

Masih pada abad ke-12, Speculum Regale dari Islandia mencatat adanya penemuan seekor mermaid di dekat Greenland.

"Makhluk ini terlihat seperti seorang wanita dari pinggang ke kepala. Dadanya juga terlihat persis seperti seorang wanita. Lengannya panjang dan rambutnya halus. Leher dan kepalanya juga menyerupai manusia. Dari pinggang ke bawah, makhluk ini memiliki ekor seperti ikan dengan sisik dan sirip. Makhluk aneh ini terlihat setelah badai besar melanda."

Menurut legenda Islandia, merman juga pernah ditangkap pada tahun 1305 dan 1329.

Perjumpaan dengan mermaid bukan hanya dialami oleh para nelayan lokal atau penduduk awam. Christopher Colombus disebut juga pernah berjumpa dengan makhluk ini pada tahun 1493.

Colombus sedang berada di lepas pantai Haiti ketika ia melihat ada tiga ekor mermaid yang muncul dari dalam laut ke permukaan. Menurutnya, ketiga makhluk itu tidak secantik seperti yang sering digambarkan, bahkan menurutnya, wajah ketiga makhluk itu terlihat seperti pria.

Kemungkinan Columbus melihat tiga Merman, bukan mermaid. Namun banyak orang yang percaya kalau Columbus hanya menyaksikan tiga ikan Duyung (manatee), makhluk air yang memang sering terlihat di Karibia.

Penjelajah terkenal lainnya, Henry Hudson juga pernah mencatat perjumpaannya dengan Mermaid pada tahun 1608.

"Pagi ini, salah seorang rekan kami melihat seekor Mermaid dan ia segera memanggil rekan-rekan lainnya untuk turut menyaksikannya. Dari pinggang ke atas, punggung dan dadanya seperti seorang wanita. Tubuhnya sama besar seperti salah seorang dari kami. Ketika makhluk itu menyelam ke dalam air, mereka bisa melihat ekornya yang terlihat seperti ekor lumba-lumba yang memiliki pola seperti ikan mackarel. Rekan kami yang menyaksikannya bernama Thomas Hilles dan Robert Rayner."

Pada tahun 1614, penjelajah terkenal lainnya bernama John Smith (yang kita kenal lewat film Pocahontas) juga mengaku melihat Mermaid. Ia menyebutkan kalau makhluk itu memiliki wajah cantik, mata yang bulat, hidung mancung dan rambut hijau yang panjang. Ia menyebut mahluk itu "Sangat cantik".

Nah, ini membuat kita bertanya-tanya. Lihat, foto Manatee di bawah ini sekali lagi!


Jika kalian melihat makhluk seperti ini di lautan, Apakah kalian akan mengidentifikasinya sebagai seorang perempuan cantik?

Apakah John Smith berbohong? Ataukah ia harus segera membuat janji dengan dokter mata?

Pada tahun 1531, seekor merman disebut ditangkap di Laut Baltik dan segera dikirim ke Sigismund, Raja Polandia, dan makhluk ini kemudian dipamerkan ke seluruh pejabat istana. Makhluk ini hanya sanggup bertahan hidup selama 3 hari.

Pada tahun 1560, seorang nelayan dari pulau Mandar di Ceylon disebut berhasil menangkap 7 ekor Merman dan Mermaid. Peristiwa ini disaksikan oleh biarawan Jesuit bernama M. Bosquez, seorang dokter yang bekerja untuk penguasa setempat.

Bosquez kemudian melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada 7 makhluk itu, membedahnya lalu menemukan kalau makhluk itu memiliki struktur internal dan eksternal yang menyerupai manusia.

Pada tahun 1755, Erik Pontoppidan, uskup Bergen yang juga seorang naturalis, menerbitkan sebuah buku berjudul New natural History of Norway yang di dalamnya menceritakan mengenai peristiwa penampakan merman yang disaksikan oleh 3 pelaut dari atas kapal di pantai Denmark, dekat Landscrona. Para pelaut itu berani bersumpah kalau mereka tidak berbohong.

Pada tahun 1785, William Munro, bahkan melaporkan penampakan Mermaid yang sangat mirip dengan dongeng yang sering kita tonton. Mungkin kisah Munro telah menginspirasi karakter mermaid yang sering kita tonton di Film-film.

"Perhatianku tertuju pada sosok yang menyerupai seorang wanita telanjang yang sedang duduk di atas batu sambil menatap lautan lepas. Sepertinya ia sedang menyisir rambutnya yang panjang dan tebal. Ia masih berada di batu itu 3 atau 4 menit lamanya."

Pada tahun 1830, seekor mermaid disebut ditemukan di pantai Benbecula di Outer Hebrides, Skotlandia.

"Bagian atas tubuhnya menyerupai tubuh seorang anak kecil berumur 3 atau 4 tahun. Namun dadanya besar seperti dada wanita dewasa. Rambutnya panjang dan mengkilap sementara kulitnya putih dan halus. Tubuh bagian bawahnya menyerupai ikan salmon, namun tidak memiliki sisik."

Menurut catatan Carmina Gadelica, makhluk itu sebenarnya masih hidup ketika pertama kali ditemukan, namun penduduk desa berusaha menangkapnya dengan cara melemparinya dengan batu sehingga ia tewas karenanya. Sesepuh desa bernama Duncan Shaw kemudian membuat sebuah peti mati kecil untuknya dan memberikan upacara penguburan cara Kristen untuk makhluk itu.

Sepertinya sulit membayangkan kalau penduduk desa memberikan upacara penguburan seperti itu untuk seekor manatee atau dugong.

Pada tanggal 4 Juni 1857, dua nelayan dari Skotlandia juga mengaku melihat Mermaid. Mereka menulis di Shipping Gazzette :

"Pada hari kamis tanggal 4 Juni 1857, kami sedang bersiap untuk pergi menangkap ikan. Ketika kami berada 4 mil dari Port Charlotte, saat itu sekitar pukul 6 sore, kami melihat sebuah objek aneh di jarak 6 yard. Objek itu memiliki bentuk seperti seorang wanita dengan dada yang besar. Wajahnya elok dan rambutnya panjang melewati bahunya. Makhluk itu muncul di air dan menatap kami sambil menggoyangkan kepalanya. Kami menyaksikannya sekitar 3 atau 4 menit lamanya."

Penampakan Mermaid lainnya yang cukup ternama terjadi pada tahun 1917.

Pada tahun itu, sebuah kapal bernama Leonidas berlayar dari New York menuju Le Havre di Perancis. Dalam perjalanannya, para kru kapal menyaksikan makhluk serupa mermaid sedang berenang di samping kapal itu selama enam jam. Sesekali makhluk itu menampakkan kepalanya ke atas permukaan air, setiap kali selama kira-kira 15 menit sehingga para kru kapal bisa melihat rupanya dengan jelas. Makhluk itu disebut memiliki rambut panjang berwarna hitam dengan tubuh setengah manusia dan setengah ikan. Semua kru setuju kalau makhluk itu adalah mermaid.

Tentu saja akan sangat susah jika mengatakan kalau sejumlah kru kapal yang terbiasa di laut tidak bisa membedakan antara Manatee dan Mermaid.

Mumi Mermaid
Apa buktinya kalau makhluk yang bernama Mermaid benar-benar ada?

PT Barnum, salah seorang entertainer ternama, pernah mengklaim memiliki bangkai Mermaid yang kemudian dipamerkannya untuk mendapatkan uang. Bangkai-bangkai milik Barnum dikenal dengan nama Feejee Mermaid. Belakangan, mumi-mumi miliknya diketahui sebagai hasil kreasi dengan menggabungkan anggota tubuh beberapa hewan.

Sejak itu, banyak mumi Mermaid yang disimpan di seluruh dunia dicurigai sebagai hasil kreasi para seniman. Beberapa telah terbukti sebagai Hoax, beberapa lainnya belum terbukti walaupun juga diduga sebagai hasil kreasi para seniman.

Ini beberapa contoh feejee mermaid hasil kreasi yang cukup ternama.




Selain mumi yang telah terbukti sebagai hoax, ada lagi mumi yang tidak bisa dipastikan sebagai hoax. Misalnya, mumi Mermaid di bawah ini.

Mumi ini disebut ditemukan di Philipina pada tahun 2003. Lalu, pada tahun 2004, foto makhluk ini kembali beredar dan disebut ditemukan di pantai setelah terjadi tsunami besar Asia pada Desember 2004. Makhluk di dalam foto ini dicurigai sebagai hoax karena bangkai yang sebenarnya tidak pernah ditemukan.


Walaupun legenda Mermaid lebih populer di Eropa, namun di Jepang, kisah mengenai mermaid juga bukan hal yang asing. Di beberapa kuil di sana, tersimpan beberapa mumi Mermaid yang dipercaya oleh pemiliknya sebagai otentik. Walaupun begitu, tentu saja banyak yang percaya kalau mumi-mumi ini juga hasil kreasi sama seperti mumi milik PT Barnum. Namun sayangnya, tidak ada satupun mumi-mumi ini yang pernah diteliti secara serius.


Mumi Mermaid ini tersimpan di kuil Zuiryuji di Osaka dan diterima oleh kuil tersebut pada tahun 1682 dari seorang pedagang.


Mumi Mermaid ini tersimpan di kuil Myouchi di Niigata. Panjangnya sekitar 30 cm


Mumi Mermaid ini tersimpan di markas besar agama Shinto di Fujinomiya di kaki gunung Fuji. Tingginya 170 cm dan disebut telah berusia 1.400 tahun. Legenda menyebutkan kalau Mermaid ini melewati pangeran Shotoku di danau Biwa sekitar 1.400 tahun yang lalu. Mermaid tersebut menceritakan kepada pangeran kalau ia dulunya adalah seorang nelayan yang kemudian dikutuk menjadi mermaid. Sebelum meninggal, ia meminta kepada sang pangeran untuk membuat sebuah kuil dan menyimpan mayatnya di kuil. Jika mumi ini memang hasil kreasi, Apakah kreasi manusia membuat mumi mermaid telah berlangsung sejak 1.400 tahun yang lalu?


Mumi ini adalah mumi Mermaid yang tersimpan di kuil Karukayado di Hashimoto. Panjangnya sekitar 50 cm.

Karena belum pernah diteliti, maka sepertinya kita hanya bisa menebak otentisitas mumi-mumi tersebut.

Antara Hoax dan Cryptid
Para ilmuwan ataupun ahli Crytozoology sejak lama berusaha mengidentifikasi identitas Mermaid yang sesungguhnya. Jika makhluk ini hanyalah sebuah hoax, mengapa catatan mengenai makhluk seperti ini tersebar di berbagai belahan dunia dan bahkan telah bermula sejak ribuan tahun yang lalu?

Apakah kesaksian para pelaut ataupun penduduk desa yang terjadi dalam rentang ribuan tahun bisa disimpulkan sebagai hoax?

Kalau bukan hoax, makhluk apakah mermaid ini sebenarnya?

Walaupun sebagian besar peneliti sepakat dengan teori manatee atau dugong, namun sebagian Cryptozoolog sepakat kalau mermaid mungkin adalah sejenis makhluk laut yang telah punah, walaupun mereka juga belum bisa menentukan identitas makhluk yang dimaksud.

Sementara sebagian peneliti belum mencapai bukti yang konklusif, sebagian masyarakat lebih percaya kalau Mermaid adalah makhluk mistis. Ini mungkin bisa menjelaskan mengapa makhluk seperti ini lebih populer di agama-agama purba. Di Afrika, seorang penyihir yang telah bertobat dari aktifitas sihirnya pernah bersaksi kalau seekor mermaid telah menyusuinya sewaktu ia kecil. Dengan kata lain, mermaid yang dimaksudkannya adalah makhluk mistis gaib yang jelas tidak termasuk ke dalam wilayah Cryptozoology.


Legenda El Dorado dan Harta Karun Danau Guatavita

Sebuah kota yang terbuat dari emas dengan rajanya yang juga bersalutkan serbuk emas, legenda El Dorado telah menjadi salah satu legenda yang paling menarik untuk diceritakan. Banyak orang mengatakan kalau legenda ini hanyalah sebuah imajinasi, namun sebenarnya sebagian rahasia El Dorado boleh dibilang telah terungkap dan danau Guatavita adalah salah satunya.

Ini kisah singkat mengenai El Dorado.

Ketika Christopher Colombus menemukan benua Amerika, kisah mengenai dunia baru yang kaya akan emas sampai ke Eropa. Tidak lama kemudian, para penakluk Spanyol mulai masuk ke peradaban Amerika Tengah dan Selatan termasuk Aztec dan Inca.

Francisco Pizzaro (1475–1541), yang berhasil menaklukkan peradaban Inca yang kaya raya pada tahun 1530an percaya kalau di tempat lain di benua itu masih tersimpan kekayaan tersembunyi yang bernilai besar.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk mendapatkan konfirmasi mengenai hal ini.

Tidak lama setelah penaklukkan itu, seorang pembawa pesan dari suku tidak dikenal muncul di Peru, tempat kerajaan Inca, dengan sebuah pesan untuk Raja Inca. Pembawa pesan ini tidak tahu kalau kerajaan Inca telah ditaklukkan oleh Pizarro.

Setelah diinterogasi oleh para prajurit Spanyol, pembawa pesan itu berkata kalau ia adalah anggota salah satu suku di wilayah Bogota. Menariknya, pembawa pesan ini juga menceritakan mengenai sebuah kerajaan lain di wilayah yang sama dimana Rajanya berselimutkan debu emas dan berenang di danau emas.

Legenda yang mereka dengar inilah yang kemudian disebut dengan El Dorado yang berarti "Manusia bersepuh Emas".

Tertarik untuk mendapatkan emas yang lebih banyak, para penakluk dari Spanyol ini kemudian mengirimkan paling tidak lima ekspedisi besar untuk mencari El Dorado.

Salah satu ekspedisi yang dikirim adalah ekspedisi yang dipimpin oleh Gonzalo Jimenez de Quesada yang berangkat pada tahun 1536.

Bersama 500 prajuritnya, ia masuk ke belantara lebat yang sekarang termasuk wilayah Columbia. Setelah menjelajah cukup lama dan menjumpai berbagai rintangan, Quesada dan timnya menemukan suku Chibca yang kaya raya. Namun, mereka tidak menjumpai raja emas dan danau emas yang dicari.

Tetapi, suku tersebut menceritakan kepada Quesada mengenai sebuah danau misterius di kawah gunung di dataran tinggi Andes di Bogota yang bernama Guatavita. Menurut mereka, setiap tahun, di danau itu, sebuah upacara misterius dilakukan oleh suku setempat yang bernama Muisca sebagai persembahan terhadap dewa mereka.


Sang raja, yang juga disebut Zipa, akan dibaluri dengan lumpur yang kemudian dilapisi lagi dengan debu emas. Setelah itu, ia bersama para tetua suku yang lain akan mengayuh rakit yang berisi emas perak dan perhiasan lainnya hingga ke tengah danau.

Setelah sampai di tengah, mereka akan membuang emas perak itu ke dalam danau. Lalu sang raja akan terjun ke danau untuk membersihkan tubuhnya dari debu emas dan lumpur yang menyelimuti tubuhnya.

Mendengar kisah luar biasa ini, Quesada memutuskan untuk mencari El Dorado.

Ia tidak bisa menemukan suku Muisca atau kota emas yang dimaksud, namun ia berhasil menemukan danau Guatavita.

Ketika penemuan ini diumumkan ke Spanyol, sebuah usaha dilakukan untuk mengeruk danau ini pada tahun 1545. Usaha ini dipimpin oleh Hernan Perez de Quesada, saudara laki-laki dari Jimenez de Quesada.

Quesada menggunakan para pekerja untuk mengeringkan danau dengan ember-ember raksasa. Setelah tiga bulan, level permukaan air danau turun sekitar 3 meter dan Quesada berhasil mendapatkan 18 kilogram emas dari dalamnya.

Pada tahun 1580an, seorang pedagang dari Bogota bernama Antonio de Sepulvada mengerahkan 8.000 penduduk setempat dalam usahanya untuk mengeringkan danau itu dengan cara membuat pintu-pintu air di sisi danau. Ia berhasil menurunkan permukaan danau hingga 20 meter.


Dengan cara ini ia berhasil menemukan emas dalam jumlah yang cukup besar. Namun kemudian sisi danau runtuh dan menewaskan banyak pekerja. Proyek ini kemudian dibatalkan.

Hari ini, kita masih bisa melihat sisi danau yang terpotong, sisa-sisa usaha yang dilakukan oleh Sepulvada.

Pada tahun-tahun berikutnya, ambisi bangsa Eropa untuk menemukan El Dorado muncul kembali ketika seorang pria misterius bernama Juan Martinez menceritakan mengenai sebuah kota emas bernama Manoa. Kota ini bisa saja berhubungan dengan legenda El Dorado, namun bisa juga tidak. Yang pasti, bangsa Eropa semakin percaya kalau Benua Amerika menyimpan kekayaan dalam jumlah besar.

Martinez bercerita kalau ia adalah seorang pengawas amunisi di sebuah kapal Spanyol yang menjelajahi sungai Caroni yang terhubung dengan Sungai Orinoco. Kapal mereka menjelajahi sungai hingga jauh ke dalam hutan belantara. Namun, gudang mesiu yang diawasinya meledak sehingga penjelajahan ini pun dibatalkan. Sebagai hukuman bagi Martinez, ia ditinggalkan di sungai tersebut dengan sebuah sampan.

Lalu, Martinez mengaku berjumpa dengan sekelompok anggota suku Indian yang bersahabat. Mereka menutup mata Martinez dengan kain dan membawanya ke kerajaan mereka yang disebut Manoa. Martinez mengatakan kalau Istana raja Manoa yang dikunjunginya itu terbuat dari emas.


Pada tahun 1586, kisah ini sampai ke telinga Sir Walter Raleigh, seorang penjelajah ternama yang pernah mendirikan koloni pulau Roanoke yang legendaris.

Pada tahun 1595, Raleigh bersama rekan-rekannya berlayar menjelajahi sungai Orinoco di Amerika Selatan demi untuk menemukan Manoa. Namun, ekspedisi itu tidak menghasilkan apa-apa. Menariknya, mereka menemukan Jangkar Kapal Spanyol Martinez yang tersisa ketika terjadi ledakan di kapal. Jadi, paling tidak ada bagian dari kisah Martinez yang dapat dipercaya.

Walaupun tidak menemukan kerajaan emas Manoa, Raleigh membawa banyak sampel flora dan fauna yang eksotik serta sebuah batu indah yang menandakan adanya kekayaan alam luar biasa di tempat itu. Raleigh bahkan menulis sebuah buku mengenai penjelajahannya ini.

Raleigh sendiri percaya kalau kota Manoa sebenarnya terletak di wilayah danau Parime di belakang pegunungan wilayah Guyana. Ia bahkan menyediakan sebuah peta yang sangat akurat mengenai letak wialayah ini.

Pada tahun 1618, Raleigh kembali melakukan eskpedisi kedua untuk menemuan kota ini dengan biaya dari kerajaan Inggris. Namun ekspedisi ini juga gagal membawa hasil.

Kisah El Dorado tidak berhenti pada abad pertengahan saja. Para penjelajah abad-abad berikutnya masih terus mencoba menemukan kota emas tersebut. Walaupun begitu, perhatian terhadap danau Guatavita tidak pernah surut.

Pada tahun 1911, sebuah perusahaan pembuat emas kembali mencoba peruntungannya di danau Guatavita. Mereka berhasil membuang sebagian besar air danau itu dengan membuat terowongan dan pintu air. Namun, lumpur danau itu dengan segera mengeras dan hujan segera memenuhi danau itu kembali. Mereka hanya menemukan beberapa objek emas yang kemudian dilelang untuk membayar para investornya.

Pada tahun-tahun berikutnya, minat mencari El Dorado sepertinya mulai berkurang. Kebanyakan orang mulai beranggapan kalau El Dorado mungkin hanya sebuah legenda. Bahkan ada satu pendapat yang mengatakan kalau suku Indian yang menceritakan soal El Dorado mungkin telah berbohong untuk mengalihkan perhatian para penakluk dari desa mereka.

Namun, sebuah petunjuk besar muncul pada tahun 1969.

Dua orang pekerja yang sedang menggali di sebuah gua kecil di dekat Bogota tanpa sengaja menemukan sebuah patung emas. Patung itu berbentuk rakit dengan figur kepala suku dan delapan pria yang sedang mengayuh di atasnya.


Bentuk patung ini segera mengingatkan para peneliti dengan ritual El Dorado yang telah diceritakan selama ratusan tahun. Jadi, legenda itu ternyata benar.

El Dorado memang ada.

Namun, peneliti dari Los Andes University bernama Carl Langebaek punya pendapat sendiri. Menurutnya, El Dorado mungkin hanyalah sebuah produk dari imajinasi para penjelajah. Katanya :

"El Dorado tidak akan pernah ditemukan. Orang-orang akan selalu mencari emas di tempat yang paling mustahil sekalipun. Tidak peduli bahkan jika mereka menemukan satu istana emas sekalipun, selalu ada alasan untuk mencari El Dorado yang lain."

Hari ini, Danau Guatavita terlihat sepi. Bahkan Turis pun jarang keliatan. Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah Columbia memutuskan untuk menutup wilayah itu karena orang-orang sering membuang sampah ke dalamnya atau mencuci mobil di sana.

Saat ini hanya ada satu petugas pengawas yang ditempatkan untuk mengawasi danau itu. Jamie Beltran, sang pengawas percaya kalau danau itu meyimpan rahasia El Dorado.

"Saya yakin, emas dari El Dorado ada di dalam sana," katanya sambil memandang air danau yang tenang.

Apa yang dipercayai oleh Beltran juga dipercaya oleh banyak orang lainnya. Tetapi, mungkinkah suatu hari danau Guatavita akan membuka rahasianya?